METODE PENELITIAN SOSIAL
KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS
Dibuat Oleh :
Nama : FAOZANOLO
NPM : 2008310017
JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
2010
BAB V
KERANGKA TEORITIS : HUBUNGAN ANTARA VARIABEL
I. ESENSI HUBUNGAN ANTARA VARIABEL
Kita dapat mendefenisikan satu proposisi sebagai satu pernyataan tentang hubungan diantara dua atau lebih konsep atau variable. Karena itu satu dimensi penting dari teori meliputi hubungan antara fenomena atau variabel yang di jelaskan (variabel dependen) terhadap fenomena atau variabel eksplanatori lain (variabel independen) berdasarkan hukum-hukum umum atau teori-teori. Jadi, hubungan antara variabel merupakan suatu perubahan berpola timbal-balik antara dua variable atau lebih.
II. TIPE TIPE VARIABEL DALAM HUBUNGAN ANTARA VARIABEL
Variabel merupakan fenomena yang dapat diukur atau diamati karena memiliki nilai dan kategori. Varibel dapat dibedakan berdasarkan dua ciri yaitu: posisi atau urutan waktu dalam pengukuran. Variabel memiliki empat tipe yaitu;
Variabel dalam satu model hubungan anatara varibel:
Waktu 1 Waktu 2 Waktu 3
1. Variabel Independen
Variabel independen adalah variabel yang mendahului. Karena itu, pengurutan berdasarkan waktu ini juga dapat dikatakan bahawa variabel lain. Runya dan Harber mengatakan ; Independen variabel; a variabel that is examined in order to determine its effects on an outcome of interest ( the dependent variable).
2. Variabel Dependen
Variabel dependen merupakan variabel yang di pengaruhi oleh variabel independent. Oleh karena itu, variabel dependen atau terikat bergantung pada variabel independent atau bebas. Menurut Runya dan Harber mengatakan; dependent variable; an outcome of interest that is being observer and measured to assess the effect of the independent variable.
Jika variabel bebas adalah variabel yang dimanipulasi dalam penelitian eksperimen, variabel terikat tidak dimanipulasi melainkan diamati variasinya sebagai hasil yang dipradugakan berasal dari perubahan varibel bebas. Jadi, variabel bebas adalah sebab yang dipandang sebagai sebab kemunculan variabel terikat yang dipandang (di duga) sebagai akibat.
Varibel independen Varibel dependen
Hubungan antara variable dan berbagai terminologi
3. Variabel Antara
Sekaran mengatakan: an intervensi variable is one that surfaces between the time the independent variable and their impact on the dependent variable.
Varibabel intervensi dalam hubungan antara variable independent dan variable dependen.
Time:
Actiong on and operating through cause or determine or influence
variabel independen, variabel moderator, dan variabel dependen dalam hubungan antar variabel
4. Variable Kontingensi
Variable kontigensi merupakan variabel yang menentukan kuat atau lemahnya hubungan antara variable bebas dan variable terikat atau variable yang memiliki efek kontingensi.
5. Variabel Kontrol
Variable kontrol adalah ; variable yang mempengaruhi variable independent dan variable dependen sehingga dapat mengubah hubungan antara kedua variable tersebut..
Tipe program pelatihan (variable independen ) () Level pendidikan ( variabel control)
Variable control ( z ) dalam hubungan antara variabel independen ( x ) dan variable dependen (y)
III. JENIS JENIS HUBUNGAN DALAM HUBUNGAN ANTARA VARIABEL
Tipe-tipe perbedaan pernyataan yang dapat membuat hubungan-hubungan, sebagai berikut:
- Pernyataan ada hubungan; pernyataan deklaratif yang menyatakan bahwa satu variabel adalah secara kovarasional berhubungan dengan variabel lain.
- Pernyataan tentang arah hubungan: pernyataan deklaratif tentang apakah satu hubungan adalah positif atau negatif.
- Pernyataan tentang bentuk hubungan; : pernyataan deklaratif bahwa satu hubungan adalah linier atau kuvlinier.
- Pernyataan tentang “ time lag’; peryantaan tenga sejauh mana waktu lalu diantara variasi dalam variable independent dan dependen.
- Pernyataan tentang kausal; pernyataan yang mengenalkan ada atau tidak penyebab. Jika tidak ada alas an untuk menyatakan kausalitas, pernyataan tersebut menunjukkan ada kovariasi yang tidak satupun dispekulasi atau diketahui tentang penyebab.
Sifat Hubungan
Dasar klasifikasi | Dasar klasifikasi |
Jenis | - korelasional - kausal- efektual |
Arah ( directional) | - positif ( direct) - negatif (atau inverse) |
Bentuk | - Linier - Kurvilier |
Jumlah variabel | - Bivariat - Multivariate |
Kekuatan | - Kuat vs lemah |
Ø Hubungan Korelasional
Suatu hubungan variabel disebut sebagai kovariasioanl:
1. Kedua variabel merupakan sebuah konsep yang sama
2. Kedua variabel merupakan akibat dari sebuah variable yang sama.
3. Kedua variabel merupakan sebab dari variable yang sama.
4. Kedua variabel mempunyai hubungan yang fungsional
5. Kedua variabel menujukkan hubungan kebetulan.
Model Hubungan Kovarisional
kekuasaan
Ø Hubungan Kausal
Kausalitas menunjukan implikasi bahwa perubahan dalam variable independent menyebabkan terjadinya perubahan dalam variable dependen sehingga tanpa perubahan dalam variablel independent tidak akan terjadi perubahan dalam variable dependen.
Demokrasi tentang kausalitas meliputi tiga operasi berbeda: yaitu
- Memperlihatkan kovariasi
- Mengelimasi hubungan palsu
- Menetapkan tatanan atau urutan waktu terjadinya
Ø Arah Hubungan
Dua variable adalah berhubungan jika perubahan dalam nilai dari satu variable secara sistematis membawa perubahan dalam nilai-nilai variable lain.
Ø Hubungan positif
Satu hubungan positif atau hubungan satu arah berarti bahwa bila nilai-nilai dari satu variable meningat, nilai-nilai dari yang lain juga meningkat atau sebaliknya.
Ø Hubungan negatif
Hubungan negatif mengindikasikan bahwa nilai-nilai dari sutu variabel meningkat, nilai- nilai dari variabel lain menurun. Nilai tinggi dari satu variabel dihubungkan dengan nilai rendah dari variabel lainnya.
Ø Jumlah variabel
Jumlah variabel dapat dibedakan atas hubungan dua variabel atau bivariat dan hubungan lebih dari dua atau multivariate.
Ø Hubungan bivariat
Disebut hubungan variat apabila hanya terdapat dua variabel yang berhubungan dimana satu variabel (x) berposisi sebagai variable independent dan satu variable ( y ) yang bervariasi sebagai variable dependen.
Ø Hubungan multivariat
Disebut hubungan multivariate jika terdapat satu variavel independent berhubungan dengan sejumlah variable dependen; atau sejumlah variable dependen. Jika sejumlah tertentu variable independent memperngaruhi satu variable dependen, struktur hubungan seperi ini di sebut struktur converge atau struktur causal.
Ø Bentuk hubungan
- Hubungan linier
Disebut linier apabila perubahan yang terjadi dalam satu variable diikuti oleh perubahan yang sama atau sebanding dalam variable lain.
- Hubungan tak linier
Disebut hubungan tak linier apabila terjadi perubahan nilai dalam satu variable ( x) diikuti oleh perubahan nilai yang berbeda atau sebanding dalam variable ian (y).
IV. KEKUATAN HUBUNGAN
Hubungan antara variabel dicirikan tidak hanya oleh arah, tetapi juga oleh kekuatan hubungan (streght of association) atau besaran hubungan (magnitude of relations). Kekuatan dari satu hubungan adalah sejauhmana variable berhubungan secara positif atau secara negatif. Kekuatan atau besaran hubungan sangat tinggi adalah sempurna dan ekstrim lain adalah kekuatan hubungan sangat rendah ata tak ada hubungan ( zero relation). Adapun nilai kekuatan hubungan antara variable dibedakan antara minu(-) dan positif(+). Jadi indikasi kekuatan hubungan anatar dua atau lebih variabel yang disebut koefisien korelasi dinyatakan dalam angka berkisar antarra -1.00 sampai 1.00.
BAB VI
HIPOTESIS
I. DEFINISI HIPOTESIS
Hipotesis adalah satu tipe proposisi langsung dapat diuji. Oleh karena itu, hipotesis selalu mengambil bentuk atau dinyatakan dalam kalimat pernyataan ini secara umum dihubungkan satu atau lebih variabel dengan satu atau lebih variabel lain. Satu hipotesis adalah satu pernyataan atau jawaban tentative tentang hubungan antara dua atau lebih variabel.
Beberapa definisi hepotisisadalah sebagai berikut:
a) Hipotesis adalah pernyataan dugaan tentang hubungan antara dua variable atau lebih.
b) A hypotesisis a pproposition that is stated in testable form and predicts a particular relationship two variable
c) An hypothesis can defined as a logically conjectured relationship between two or more variable expressed in the form of testable statements.
d) Hypotheses are tentative answers to research problems.
Jadi, hipotesis adalah pernyataan atau jawaban tentative atas masalah dan kemudian hipotesis dapat diverifikasi hanya setelah hipotesis diuji secara empiris.
Tujuan pengujian hipotesis adalah untuk mengetahui kebenaran atau ketidakbenaran atau untuk menerima atau menolak jawaban tentative.
II. PENTINGNYA HIPOTESIS
Hipotesis merupakan elemen penting dalam penelitian ilmiah, khususnya penelitian kuantitatif. Ada tiga alasan utama yang mendukung pandangan ini yaitu:
v Hipotesis dapat dikatan sebagai piranti kerja teori
v Hipotesis dapat diuji dan ditunjukkan kemungkinan benar atau tidak benar atau difalsifikasi
v Hipotesis adalah alat benar dayanya untuk memajukan pengetahuan karena membuat ilmuwan dapat “ keluar” dari diri sendiri.
III. HUBUNGAN ANTARA TEORI DAN HIPOTESIS
Teori merupakan pernyataan yang menunjukkan hubungan antar konsep( pada tingkat abstrak atau teoritik), sedangkan hipotesis adalah pernyataan yang menunjukkan hubungan
Antar variabel ( dalam tingkat yang konkret atau empiris) . hopotesis menghubungakan teori dengan realita sehingga melalui hipotesis dimungkinakan dilakukan pengujian atas teori dan bahkan membantu pelaksanaan pengumpulan data yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian.
Hubungan antara teori dan hipotesis
Konsep Konsep
Tingkat abstrak teori
( teoris)
Variable Variable
Tingkat konkrit hipotesis
Definisi oprasional Definisi oprasional
( empirik)
Jadi, sumber hipotesis adalah teori sebagaimana disusun dalam kerangka teori( theorical framework, theorical schemes). Hipotesis juga dapat bersumber dari pengalaman dah hasil obsevasi ini bagaiamanapun sangat lemah dan merupakan sementara dan biasanya dibunakan dalam penelitian yang bertujuan mendapatkan hipotesis-hipotesis yang lebih tegas.
IV. MERUMUSKAN HIPOTESIS
Karakteristik Hipotesis
Untuk memformulasi hipotesis yang benar dan aik , sedikitnya harus memiliki beberapar cir-ciri pokok, yakni:
Ø Hipotesis yang diderivikasi dari suatu teori yang disusun untuk menjelaskan maslah dan dinyatakan dalam proposisi-proposisi
Ø Hipotesis harus dinyatakan secara jelas, dalam terminology yang benar dan secara operasional.
Ø Hipotesis mneyatakan variasi nilai sehingga dapat diukur secara empiris dan memberikan gambaran tentang fenomena yang diteliti.
Ø Hipotesis harus value_free.
Ø Hipotesis harus dapat diuji
Ø Hipotesis harus speksifik
Ø Hipotesis harus dapat dinyatakan pebedaan atau hubungan antar variable . satu hipotesis yang memuaskan adalah satu hubungan yang diharapkan di antara variable dibuat secara eksplisit.
1. Tipe-Tipe Hipotesis
a) Tipe berdasarkan tujuan.
a. hipotesis deskripstif untuk menggambarkan variabel independen atau dependen,
b. hipotesis korelasional tentang dua atau lebih variable independent dan dependen yang meliputi hipotesis aosisiatif,
c. hipotesis kausal (causal hypotheses)
d. hipotesis perbedaan, atau hipotesis perbandingan. Antara dua kelompok dalam istilah variabel independen.
b) Tipe hipotesis berdasarkan bentuk.
Dapat dibedakan atas hipotesis alternarif dan hipotesis nol, dan diubah menjadi hipotesis statistic. Hipotesis alternative dinyatakan dlam bnetuk deklaratif.
c) Tipe hipotesis berdasarkan format pernyataan
Dibedakan atas format pernyataan proposisional, pernyataan jika-maka, dan pernyataan maki-semakian. Kemudian dlam penulisan penelitian creswll mengemukakan dua bnetuk utama, yakni literary form dan operasional form. Literary berarti bahwa variable dinyatakan dalam abstrak , bahasa yang diorientasika konsep, sebaliknya bnetuk operasional menunjkkan bahasa speksifik.
- Tipe berdasarkan penulisan.
Bentuk-Bentuk Hipotesis
1. Hipotesis Deskriptif
2. Hipotesis Asosiatif
Hipotesis asosiatif dapata digolongkan didalam
- Hipotesis asosisatif directional ; merupakan postulant atau penryantaan tenatng satu hubungan yang didalamnya ada indikasi arah hubungan apakah posistif atau negative.
- Hipotesis asosiatif nondirectional;merupakan postulat ataua pernyataan tentang satu hubungan , tetapi tidak adaindikasi arah hubungan apakah posistif atau negative.
3. Hipotesis Causal
Ada 3 kondisi validitas hiporisis causal adalah:
- Variasi dalam bentuk variable harus berasosiasi dengan variasi dalam variable
- Variable yang dikira merupakan kausa harus mendahului dalam waktu variable yang dikira merupakan efeknya
- Efek dari kausa yangdikira itu tidak dihasilkan oleh suatu variable ketiga.
Cara untuk menyatakan hubungan dan hipotesis kausal tampak dalam pernyataan proposisional berikut:
- x causes y - x produced with y
- x leads to y - x produces y
- x is related to y - x results in y
- x influences y - if…, than…
- the higher…, the lower….
4. Hipotesis tak linier
Seringkali hubungan antara variable tidak linier, melaika dalam bnetuk hubungan tak linier atau kurve linier. Hubungan variable tak linier tampak dalam teori yang dengannya diderivikasi hipotesis tak linier.
5. Hipotesis perbedaan
Hipotesis perbedaan atau pebandingan adalah hipotesis yang menyatakan perbedaan atau perbandingan anatar kelompok yang belainan atau menurut variabel tertentu.
V. STRUKTUR PENGUJIAN HIPOTESIS
- Hipotesis Alternatif
Siegel mengatakan, the alternative hypothesis is the operasional statement of the experimenter’s research hypothesis. The research hypothesis is the prediction devided from the theory under test. Hipotesis alternative sangat penting karena ia merupakan hipotesis yang menjawab pertanyaankita. Hipotesis alternative merupakan pernyataan yang menekankan ada korelasi atau perbedaan antara kelompok yang dinyatakan dalam bentuk: ‘ ada hubungan( perbedaan) signifikan antara x da y atau ‘ ada perbdeaan signifikan antara x dan y dalam penelitian atau hipotesis perbedaan, x da y dpata berupa…. Atau …”
- Hipotesis Null
Champion mengatakan; “ hypotheses are negatins or denials of research hypothesis statesments. Yang menyatakan hubungan atau perbedaan antara dua variable rata-rata dari dua kelompok daam populasi adalah “equal” atau “zero” atau “no direction”.
Ada beberapa alasan berikut:
- Karena seorang ilmuan menetapkan peranya yang lebih tidak memihak dan objecktif mengenai fenomena dibandingkan denan orang awam, akan tampak seakan ia tidak tampak jika ia brusaha membuktikan kebenaran sesuatu yang diayakininya benanr dati semula.
- Tampaknya lebih mudah membuktikan sesuatu itu salah ketika membuktikan sesuatu itu benar.
- Menjadi kebiasaan dalam penelitian untuk menggunakan dan menguji hipotesis nol.
Hubungana antara hipitesis alternative, hipotesis nol, dana hipotesis ststistik.
Ha Ho hipotesis statistik
Dua kelompok berbeda Dua kelompok sama H0: X1 = X2
berdasarkan usia berdasarkan usia Ha: X1 ≠ X2
Ada perbedaan motivasi Tidak ada perbedaan H0: XMw = XMp
kerja antara wanita dan pria motivasi kerja antara pria Ha ; XMW ≠ XMp
dan wanita XMW > XMp
XMW<>Mp
Keterangan:
XMW adalah rata-rata tingkat motivasi kerja wanita
XMW adalah rata-rata tingkat motivasi kerja pria.
- Hipoesis Statistik
Jika hipoesis altenatif dan hipoesis nol dinyatakan dlama bentuk simbolik dan numeric ,hipotesis seperti ini dinamakan hipotesis statistic ( statistic hypothesis).
Dasa umum hipotesis statistik adalah hipotesis alternative dari hipoesis nol yang diubah dan dinyatakan secara simbolik atau numeric
Adapun hipotesis alternative menjawab pertanyaan melalui penentuan bahwa parameter adalaha salah satu dari tiga bnetuk yang mungkin berikut.
- Lebih besar dari nilai yang diperlukan dlama hipoesis nol, sebgai contoh. HA : ǔ 10
- Lebih kecil dari nilai yang diperlihatkan dalam hipotesis nol. Sebagai contoh. HA : ǔ 10
- Berbeda atau tidak sama dari nilai yang diperlihatkan dalam hipotesis nol. Sebagai contoh HA : ǔ ≠ 10
- Statistik Uji
Hipotesis operasional dan hipotesis nol yang dirumuskan harus di uji. Tujuan dari uji adalah untuk menyatakan apakah hal itu tepat untuk menlak atau tidak menolak atau menerima hipotesis nol.
- Wilayah Penolakan
Wilayah penolakan adalah satu jarak nilai .jadi, pada hakikatnya, suatu hipotesis dapat kita terima kebenaranya selama tidak didapatkan fakta yang menolak hipotesis tersebut. Utnuk meringkas , uji berjalan sesuai dengan berikut;
- tetap hipotesis nol dan hipotesis alternative
- tetap statistic uji
- tetapkan a. dan atur wilayah penolakan
- kalkulasi nilai dari statistic uji
- gambarkan kesimpulan: tolak atau idak Ho.
Referensi:
Silalahi, Ulber.2009.Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama.
Neuman, W. Lawrence. 2000. Social Research Methods. Qualitative and Quantitative Approach, 4th ed. Boston: Allyn and Bacon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berilah komentar anda yang bersifat membangun dan sopan.