Senin, 15 November 2010

METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH

I. METODE ILMIAH DAN PENELITIAN ILMIAH

1. Penelitian Ilmiah

Penelitian yang dilakukan dengan metode ilmiah disebut penelitian ilmiah. Suatu penelitian harus memenuhi beberapa karakteristik untuk dapat dikatakan sebagai penelitian ilmiah. Umumnya ada lima karakteristik penelitian ilmiah, yaitu :

1. Sistematik

Berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks.

2. Logis

Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal, yaitu logika. Prosedur penalaran yang dipakai bisa prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (khusus) atau prosedur deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat umum.

3. Empirik, artinya suatu penelitian biasanya didasarkan pada pengalaman sehari-hari (fakta aposteriori, yaitu fakta dari kesan indra) yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai hasil penelitian.

Landasan penelitian empirik ada tiga yaitu :

a. Hal-hal empirik selalu memiliki persamaan dan perbedaan (ada penggolongan atau perbandingan satu sama lain)

b. Hal-hal empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu

c. Hal-hal empirik tidak bisa secara kebetulan, melainkan ada penyebabnya (ada hubungan sebab akibat).

4. Obyektif, artinya suatu penelitian menjahui aspek-aspek subyektif yaitu tidak mencampurkannya dengan nilai-nilai etis.

5. Replikatif, artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus diuji kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan adengan metode, kriteria, dan kondisi yang sama. Agar bersifat replikatif, penyusunan definisi operasional variabel menjadi langkah penting bagi seorang peneliti.

Ada tiga tingkatan penelitian ilmiah untuk sampai kepada perwujudan ilmu/teori, yaitu :
1. Penelitian Eksploratif
Penelitian ekploratif adalah penelitian dalam untuk upaya mencari masalah/menjajagi masalah.

2. Penelitian Pengembangan

3. Penelitian Verifikasi

2. Metode ilmiah

Metode Ilmiah merupakan suatu cara sistematis yang digunakan oleh para ilmuwan untuk memecahkan masalah yang dihadapi. Metode ini menggunakan langkah-langkah yang sistematis, teratur dan terkontrol. Pelaksanaan metode ilmiah ini melalui tahap-tahap berikut:

  1. Merumuskan masalah. Masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan, yang dapat muncul karena adanya pengamatan dari suatu gejala-gejala yang ada di lingkungan.
  2. Mengumpulkan keterangan, yaitu segala informasi yang mengarah dan dekat pada pemecahan masalah. Sering disebut juga mengkaji teori atau kajian pustaka.
  3. Merumuskan hipotesis. Hipotesis merupakan jawaban sementara yang disusun berdasarkan data atau keterangan yang diperoleh selama observasi atau telaah pustaka.
  4. Menguji hipotesis dengan melakukan percobaan atau penelitian.
  5. Menganalisis data (hasil) percobaan untuk menghasilkan kesimpulan.
  6. Penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan ini berdasarkan pada analisis data-data penelitian. Hasil penelitian dengan metode ini adalah data yang objektif, tidak dipengaruhi subyektifitas ilmuwan peneliti dan universal (dilakukan dimana saja dan oleh siapa saja akan memberikan hasil yang sama).
  7. Menguji kesimpulan. Untuk meyakinkan kebenaran hipotesis melalui hasil percobaan perlu dilakukan uji ulang. Apabila hasil uji senantiasa mendukung hipotesis maka hipotesis itu bisa menjadi kaidah (hukum) dan bahkan menjadi teori.

II. PERAN DAN FUNGSI TEORI

1. Penelitian kualitatif

Penelitian kualitatif berangkat dari lapangan dan akhirnya menghasilkan teori. Di sinilah uniknya penelitian kualitatif. Peneliti tidak dibebani oleh teori. Bahkan, pada metode grand-theory kualitatif, peneliti langsung terjun ke lapangan sambil merancang penelitiannya. Dari sana baru didesain penelitian, sambil mengumpulkan informasi dan hasil pengamatan untuk menghasilkan suatu teori baru atas fenomena di lapangan. peneliti juga harus punya wawasan untuk dapat menginterpretasi dan menganalisis fenomena di lapangan. Salah satunya adalah mengetahui teori yang relevan yang lainnya adalah pendapat-pendapat, komentar-komentar, kutipan-kutipan pembicaraan, ulasan artikel, jurnal, hasil penelitian yang relevan. fungsi teori dalam penelitian kualitatif Berbeda dengan teori pada penelitian kuantitatif yang menjadi dasar penelitian untuk diuji, maka pada penelitian kualitatif, teori berfungsi sebagai inspirasi dan perbandingan. , teori bukan satu-satunya alat analisis ataupun perbandingan dan bahkan inspirasi Anda. Karena inspirasi bisa datang dari mana saja. Dari sebuah artikel ringan di sebuah majalah, dari sebuah ungkapan ngawur di pinggir jalan,atau dari mana saja Sepanjang itu membentuk cara berpikir Anda dalam memandang suatu fenomena, maka itu bisa menjadi inspirasi bagi Anda. Jadi, dalam penelitian kualitatif, teori bukan satu-satunya kacamata yang bisa digunakan untuk melihat. Ada banyak kacamata lain. Karena itu, mengumpulkan segala macam informasi yang relevan serta dari segala macam sumber adalah penting. Karena seperti diulaskan tadi, selain menjadi inspirasi, segala informasi dan rujukan tersebut juga dapat menjadi bahan perbandingan Anda pada pembahasan hasil penelitian.

2. Penelitian kuantitatif

Fungsi teori dalam suatu penelitian kuantitatif adalah untuk merumuskan pertanyaan penelitian, mengidentifikasi konsep-konsep dan merumuskannya ke dalam bentuk variabel-variabel, merumuskan hipotesis, dan menetapkan unit analisis. Kedudukan teori dalam penelitian kuantitatif sangatlah penting. Hal ini dikarenakan dari teori tersebut instrumen penelitian ditentukan. Alur penjelasan dalam penelitian kuantitatif berbentuk deduktif, yaitu suatu alur berpikir yang mengawali penjelasannya dengan penjelasanpenjelasan yang bersifat umum dan mengakhiri penjelasan-penjelasan yang bersifat khusus.

Suatu pernyataan dikatakan sebagai teori bila di dalamnya terdapat serangkaian proposisi antara konsep-konsep yang Baling berhubungan, yang menjelaskan secara sistematis suatu fenomena sosial mengenai hubungan di antara konsep yang ada dan menentukan konsep mana yang berhubungan dengan konsep lainnya serta bagaimana bentuk hubungannya. Komponen dari teori adalah konsep-konsep, variabel-variabel, dan proposisi-proposisi. Setiap gejala sosial yang dijelaskan dengan suatu teori akan menjelaskan pula tingkat analisis dari gejala sosial yang dimaksud. Tingkat analisis terbagi menjadi dua yaitu mikro dan makro. Pada tingkat analisis terdapat unit sosial yang dapat digunakan untuk mengukur suatu variabel, unit sosial ini disebut dengan unit analisis

III. KAITAN ANTARA TEORI DENGAN HIPOTESIS

Teori ialah seperangkat konstruk atau variabel yang saling berhubungan, definisi, dan proposisi yang menyajikan satu pandangan sistematis tentang fenomena dengan merinci hubungan-hubungan diantara variabel-variabel dengan tujuan menjelaskan dan memprediksi gejala itu.

Hipotesis adalah pernyataan atau jawaban tentative atas masalah dan kemudian hipotesis dapat diverifikasi hanya setelah hipotesis diuji secara empiris. Tujuan pengujian hipotesis ialah untuk mengetahui kebanaran atau ketidakbenaran atau untuk menerima atau menolak jawaban tentative.

Teori merupakan pernyataan yang menunjukan hubungan antar konsep pada tingkat abstrak atau teoritis, hipotesis merupakan pernyataan yang menunjukan hubungan antar variabeldalam tingkat ynag konkret atau empiris. Hipotesis menghubungkan teori dengan realitas sehingga melalui hipotesisdimungkinkan dilakukan pengujian atas teori dan bahkan membantu pangumpulan data yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian. Oleh sebab itu hipotesis sering disebut sebagai pernyataan tentang teori dalam bentuk yang dapat diuji, atau kadang hipotesis diartikan sebagai pernyataan tentativ tenteng realitas. Hipotesis akan sulit dibuat jika tidak memiliki kerangka teori yang menjelaskan fenomena yang diteliti, karena dasar penyusunan hipotesis yang reliable dan dapat diuji adalah teori, tingkat ketepatan hipotesis dalam menduga, menjelaskan dan memprdiksi suatu fenomena atau peristiwa atau hubungan antar fenomena ditentukan oleh tingkat ketepatan atau kebenran teori yang digunakan dan yang disuse dalam kerangka teoritis.

  1. PERTIMBANGAN DALAM MEMILIH TOPIK DAN MASALAH PENELITIAN

Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan untuk mendapatkan data yang akurat dalam pembuatan sebuah penelitian, antara lain:

a. Dari topik penelitian menekankan pada fokusnya yang akan dicapai.

- Membicarakan fenomena

- Membicarakan konsep/ variable

- Dari hasil kita membaca literatur

- Menggunakan penelitian yang akurat, penelitian kualitatif

- Topic harus dapat di teliti

- Harus berguna

b. Dari topik ke masalah

- Dari awal suatu penelitian adalah masalah. Suatu yang harus dapat dipecahkan

- Masalah harus terkait dengan topic.

- Penelitian jenis apapun harus dapat menjelaskan

- Perbandingan antara harapan dari kenyataan bias positive/negative

c. Pertimbangan

- Penelitian harus sesuai yang diminati

- Memilki karakteristik masalah yang baik

- Memiliki kelayakan yang dapat dilihat ( masalah, penelitian, pemecahan, hasil )

d. Dari masalah ke Statement of the problems

- Yang melaksanakan konteks pelaksana untuk mencapai tujuan masalah

- Masalahnya baik > hasilnya akan baik

- Harus menguasai teori / bidang ilmu yang terkait masalah

- Perumusan masalah / pertanyaan-pertanyaan penelitian

e. Tipe perumusan masalah

Perumusan masalah akan lebih mudah jika penelitian memahami berbagai tipe masalah, melakukan pengumpulan data pendahuluan dan melakukan telaah literature.

  1. SUMBER:
  • Silalahi, Ulber.2009.Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama.

· Neuman, W. Lawrence. 2000. Social Research Methods. Qualitative and Quantitative Approach, 4th ed. Boston: Allyn and Bacon.

· http://bambangsukmawijaya.wordpress.com/2008/01/16/teori-dalam-penelitian-kualitatif

1 komentar:

  1. terima kasih ya... dengan blog ini saya bisa kerjain tugas-tugas tentang penelitian Ilmiah..

    *Andri* UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    BalasHapus

Berilah komentar anda yang bersifat membangun dan sopan.